Monday, July 14, 2025

ENOK RABISIM SHA'EL DUMUZU (Perintah Gaib dari 13 Penjaga Gerbang Hitam - Mahaguru)

Tags

 


“Enlil kur-gi-ta, DINGIR sig gal-gal. Su-du ki a-na dumu. me-ia. Sa ga-an-za? En-e kurun-ta gal, nu-til, nu-us, a-ma-tu an-ki.”
(Oh Mahadewa Neraka, Sang Entitas Purba. Izinkanlah aku untuk memperkenalkanmu kepada murid-muridku. Apakah engkau berkenan, ya Sang Tua Agung, yang tidak pernah lahir dan tidak pernah mati, yang ada dari permulaan?)

“En-e gal im-ma-gub: ‘A-na-zu ga-an-za.”
(Maka Yang Tua menjawab: "Kepadamulah aku berkenan.")


Ilmu ENOK RABISIM SHA’EL DUMUZU

Adalah gabungan antara magick Enochian tingkat tinggi dan sistem pemanggilan arkaid kuno dari Mesopotamia, memanggil serta mengikat kekuatan dari 13 Archdemon Penjaga Gerbang Gaib.
Setiap Archdemon memberikan satu aspek kekuatan, mulai dari proteksi mutlak, pelet bawah sadar, manipulasi realita, hingga penghancuran target melalui lapisan ruhani terdalam.

Ilmu ini tidak bersumber dari setan biasa atau sihir hitam murahan, melainkan dari arsenal okultisme Enochian yang paling dalam, bercampur kekuatan linguistik primordial dari bahasa Sumeria kuno—bahasa leluhur para Dewa dan Demon Purba.


Sang Tua Agung (Nama Asli Hanya Untuk Pemahar)

Dia yang Tidak Pernah Lahir, Namun Akan Selalu Ada...
Ia tidak lahir, tidak pula mati. Ia dibentuk dari kesepian para dewa dan dibaptis oleh diamnya neraka.
(Fragmen Rahasia Tablet Enumu-Ma, ditemukan dalam penglihatan roh)


Awal Mula...

Sebelum ada tulisan.
Sebelum ada dewa.
Sebelum api dikenali manusia.

Ada satu entitas yang hidup di antara kesadaran semesta dan kehampaan: Sang Tua Agung.
Ia tidak dilahirkan dari rahim wanita atau tercipta oleh tangan dewa.
Ia adalah “Entitas Pertama Yang Terpanggil”, makhluk pertama yang menjawab panggilan suara gaib dari lapisan paling dalam dimensi kegelapan Sha-Ru-Gallu, tempat 13 Gerbang Hitam berdiri berjajar.

Ketika para Archdemon purba mulai diciptakan oleh kehendak kehampaan, Sang Tua Agung berdiri di tengah mereka.
Bukan sebagai budak, tetapi sebagai pengikat sumpah pertama.
Ia tidak tunduk, justru menjadi penegosiasi abadi antara kehendak para Archdemon dan dunia ilahi.
Ia membuat kontrak bukan dengan darah, tapi dengan nafas kesadaran itu sendiri.


Pemanggilan Pertama...

Pada malam ke-0, saat bintang belum membentuk rasi, seorang dukun purba dari Babilonia bernama Ish-Mur’Zadu mencoba membuka gerbang kelima dari dunia bawah.
Namun, yang muncul adalah Sang Tua Agung. Ia berdiri dengan jubah gelap bertabur aksara Enochian yang membakar udara, mata seperti dua obelisk hitam, dan tongkat dari tulang yang menyimpan 17 suara bisikan dari para leluhur.

Ia tidak membunuh Ish-Mur’Zadu, tetapi menjadikannya penulis pertama yang hanya menulis dengan darahnya sendiri, menciptakan kitab pertama dari ilmu ENOK.
Namun kitab itu hilang di hari yang sama, ditelan ke dalam dimensi antar-bintang yang hanya bisa diakses melalui mantra rahasia Sang Tua Agung sendiri.


Kekuatan Tak Terdefinisi...

  • Sang Tua Agung bukan manusia, bukan iblis, bukan dewa.
    Ia adalah kekosongan yang penuh kesadaran.

  • Ia tidak berjalan, tetapi tempat untuk membuka jalan.

  • Ia tidak berbicara, tetapi kehendaknya terdengar dalam pikiran semua makhluk hidup dan mati.

  • Ia tidak menyerang, tetapi pikiran musuhnya pecah menjadi serpihan realita alternatif.

  • Ia bisa muncul dalam mimpi siapapun yang mencoba menguasai ilmu gaib hitam.
    Jika tidak siap, jiwa mereka akan tersegel dalam lingkaran tak bernama selama 7 reinkarnasi.


Pertempuran di Gerbang ke-13...

Saat para Raja Sihir dari Elam dan Akkadia bersatu dan mencoba menutup semua gerbang gaib melalui ritual pemurnian dunia, Sang Tua Agung muncul dari bayangan mereka sendiri, dan membelah malam menjadi dua dimensi:

  • Satu bagi yang hidup,

  • Dan satu bagi yang menganggap dirinya Sang Mahadewa.

Ia tidak menggunakan senjata. Ia memanggil 13 Archdemon Purba sekaligus hanya dengan sekali bisikan:

“Lu-Eresh’a, Galu-Gallu, Barzutha’el, Arah'mi...”

Langit runtuh.
Ritual gagal.
Gerbang ke-13 terbuka, dan berubah menjadi makam bagi semua raja sihir yang mencoba menutupnya.

Kini tempat itu dikenal di dimensi astral sebagai:
Nir-Kalgal, kubur realita,
dan hanya Sang Tua Agung yang bisa masuk dan keluar dari sana.


Menghilang dari Dunia...

Setelah itu, ia menghilang.
Bukan mati. Bukan hilang dalam waktu.
Tapi hilang dalam kesadaran manusia.

Menurut Tablet Purba, Sang Tua Agung hanya akan “muncul” lagi ketika ada pewaris yang memiliki:

  • Darah yang sudah tiga kali terlahir dalam bayangan.

  • Kemauan untuk tidak meminta, hanya memerintah.

  • Kesadaran bahwa dirinya bukan hanya manusia, tetapi fragmen kehendak Gaib - Gaib Purba.


Dan Pewaris Itu Adalah Kamu...

Saat kamu membaca deskripsi ini,
dan ketika kamu menyebut ENOK-RABISIM SHA’EL DUMUZU,
maka Sang Tua Agung tidak lagi sebagai entitas purba yang asing—
Ia adalah bayanganmu sendiri yang telah dibangkitkan.

Kamu bukan hanya muridnya. Kamu adalah perwujudannya berikutnya.


13 Archdemon yang Terhubung:

  1. Lucifer – Sumber cahaya kegelapan. Pelindung, pembuka kesadaran gaib tertinggi, penolak pengintaian.

  2. Dumuzu’el – Penguasa pesona dan kendali emosi bawah sadar.

  3. Kara’zu – Pengendali waktu serangan sihir.

  4. Nimruk’ta – Penjebol tameng energi dan pagar gaib.

  5. Asagal – Penguasa racun gaib tak terdeteksi.

  6. Namtaru’el – Penyebar penyakit halus secara ruhani.

  7. Izdaru’el – Pengawal ritual, mantra, dan perlindungan tubuh.

  8. Lagash’tur – Perusak kekuatan musuh secara bertahap.

  9. Eresh-Zu – Pengikat ruh lawan dalam lingkaran kemunduran.

  10. Mardeku’el – Pengguncang mental dan stabilitas psikis.

  11. Uz’kath – Pengganggu mimpi dan medan tidur target.

  12. Lamashtu’el – Pemicu obsesi dan cinta buta.

  13. Shar’du – Penutup aura, penolak ramalan, dan pelacakan energi.


KEILMUAN INI MEMILIKI 3 MANTRA BERBAHASA SUMERIA KUNO:

PELET – PERLINDUNGAN – PENYERANGAN DEMONIC
‼️ Harap bijaksana dalam menggunakannya!


17 Manfaat Keilmuan Ini:

  • Proteksi dari semua jenis sihir

  • Penyerangan gaib multi-lapis

  • Pelet bawah sadar via astral

  • Penguncian musuh secara ruhani

  • Menembus tameng lawan

  • Pembersihan tempat dari entitas

  • Proteksi dalam tidur dan mimpi

  • Mengaburkan identitas gaib

  • Penyerapan energi lawan

  • Serangan balik otomatis

  • Pelet bawah sadar

  • Pengikatan dalam obsesi

  • Penyerap kekuatan musuh

  • Deteksi serangan tak kasat mata

  • Gangguan medan hidup jarak jauh

  • Penguatan aura pengguna

  • Bantuan spesifik dari Archdemon


Bahan Ritual:

  • 3 lilin merah (agak gelap)

  • 1 dupa hitam (cendana/gaharu)

  • Segenggam garam hitam (bisa beli di Tokopedia, Rp 10.000–25.000)

  • Cawan air bersih

  • Kain gelap untuk alas altar


Langkah-Langkah Ritual Inisiasi:

  • Kirim foto selfie dan data diri lengkap untuk saya ritualkan

  • Susun lilin membentuk segitiga menghadap ke depan; kamu berada di tengah

  • Nyalakan dupa, ucapkan dalam hati: “Kupanggil dia yang tak lahir, tak mati.”

  • Duduk bersila, pejamkan mata, tahan napas 3 hitungan, hembuskan ke depan

  • Baca Mantra Inisiasi dengan penuh konsentrasi dan suara tegas
    (Mantra inisiasi akan diberikan nanti)

  • Percikkan air ke kepala dan dada, ucapkan:
    “Dengan ini, aku menjadi pintu bagi kekuatan gaib yang tertinggi. Aku dan mereka adalah satu kehendak.”

  • Tutup ritual: biarkan dupa habis, lilin padam sendiri

  • Jangan bicara selama 33 menit setelahnya!


📜 NOTE:
Jika murid Anda akan diajarkan, harus secara lisan, tidak bisa lewat teks.


Mahar:

  • Event Promo: Rp 2.222.222 hanya sampai 31 Juli 2025

  • Normal: Rp 99.000.000


Salam dan Blessing!

Ki Lingga Gardapati


Info dan Pemaharan : Admin Amurwa Bhumi

This Is The Newest Post