MATA BATIN
Master, kenapa sudah buka mata batin tapi saya masih belum
juga bisa melihat makhluk gaib, melihat alam gaib, dsb padahal saya sudah
beberapa kali sukses membuka mata batin saya ?
Okay, begini, banyak spiritualis, bahkan yang sudah
menjalani ritual pembukaan mata batin berkali-kali, juga mengalami hal yang
sama. Kenapa sudah "buka mata batin", tapi masih belum bisa melihat
makhluk gaib atau alam gaib secara jelas?
Dalam tradisi spiritual yang sejati, membuka mata batin
bukan seperti membuka pintu rumah lalu kamu bisa langsung melihat semua yang
ada di luar. Itu bukan jendela dunia fisik melainkan akses batin yang sangat
dalam dan tidak semua orang langsung mendapatkan "penglihatan visual"
saat membukanya.
Kenapa?
Pertama, Karena Setiap Jiwa Punya Jalur Persepsi yang
Berbeda. Ada 4 jalur utama persepsi batin :
- Clairvoyance (penglihatan batin)
- Clairaudience (pendengaran batin)
- Clairsentience (perasaan batin)
- Claircognizance (pengetahuan batin tiba-tiba)
Bisa jadi, anda sudah sangat aktif di jalur clairsentience
atau claircognizance, tapi anda membandingkannya dengan harapan “melihat wujud
makhluk” secara visual. Dalam spiritualitas, tidak melihat bukan berarti kamu
belum terbuka tapi mungkin kamu sedang diajak untuk merasakan dan memahami,
bukan sekadar melihat.
Kedua, Karena Mata Batin Butuh Adaptasi Bertahap, kadang
energi kita sudah terbuka tapi belum stabil. Semesta dan entitas pelindung
sering menahan "penglihatan penuh" karena :
- Jiwa belum siap menerima shock visual
- Belum bisa membedakan mana yang ilusi dan mana yang nyata
- Takut kamu malah terseret terlalu dalam ke jalur yang
tidak seimbang
“So, kamu tidak ditutup, kamu justru sedang dilindungi.”
Karena sekali kamu benar-benar melihat alam gaib dengan jelas, hidupmu tidak
akan sama lagi. Ga percaya ? hehehe...
Ketiga, Karena Kamu Sudah “Melihat”, Tapi Tidak Dalam Bentuk
yang Kamu Harapkan. Contoh-contoh bentuk "penglihatan gaib" yang
sering disalahpahami :
- Mimpi intens yang simbolis, itu sebenarnya adalah bentuk
penglihatan batin.
- Ada suara batin yang tiba-tiba muncul saat kamu fokus, itu
bentuk komunikasi dari entitas.
- Tiba-tiba tahu sesuatu padahal tidak belajar, itu
claircognizance aktif.
"Jadi mungkin kamu sudah melihat, tapi belum menyadari
bahwa itu adalah bentuk penglihatan batinmu."
Keempat, Karena Alam Gaib Tidak Bisa Dipaksa Terlihat, bapak
dan ibu, adik dan kakak, Alam gaib itu seperti kabut. Ia membuka diri hanya
jika kamu sudah sefrekuensi dengannya, bukan hanya karena kamu ingin melihat.
Banyak entitas tidak menampakkan diri karena :
- Kamu belum masuk vibrasi tenang dan netral
- Masih ada ekspektasi berlebihan
- Kamu sendiri punya proteksi bawaan agar tidak terseret
lebih dalam
- Makhluk gaib tidak datang karena kamu memanggil, tapi
karena kamu selaras.
"Ini soal getaran, bukan soal ritual seberapa
sering."
Kelima, Karena di dalam batinmu, kebenaran dan realitanya,
kamu belum siap menerima apa yang akan terlihat. Poin ini terdengar agak keras
dan menyakitkan, tapi jujur dan penting :
- Kadang bukan karena kamu belum mampu melihat, tapi karena
jiwa dan mentalmu belum siap menerima kenyataan yang akan terlihat.
- Beberapa makhluk tidak menyeramkan, tapi energinya bisa
mengganggu kestabilanmu kalau kamu belum cukup kuat. Maka, semesta “mengunci
akses visual” sampai kamu benar-benar stabil secara batin.
Kesimpulannya sebagai berikut, simpel saja dari saya :
“Membuka mata batin bukan tentang bisa melihat hantu, jin,
naga, wraith, malaikat dsb tapi tentang menyadari bahwa dunia ini lebih luas
dari yang bisa dilihat mata.” Dan kadang, penglihatan sejati itu bukan dari
mata tapi dari jiwa yang hening, hati yang peka, dan batin yang selaras....
Salam dan Blessing
Ki Linggagardapati (Founder of Amurwa Bhumi)