Aji Tirta Nawasanga Segara Agung
“Urip iku kaya segara, jembar rasa, jero kawicaksanan, lan tansah paring sih.”
(Sabda Kanjeng Ratu Kidul)
Artinya: “Hidup itu seperti lautan, luas dalam rasa, dalam kebijaksanaan, dan selalu memberi kasih.”
Aji Tirta Nawasanga Segara Agung bermakna Air Kehidupan dari Sembilan Penjuru Samudra Agung. Dalam naskah kuno lisan dari para pinisepuh pesisir Jawa, diceritakan bahwa pada masa kuno—ketika alam manusia dan alam lelembut masih sangat dekat—terjadi ketidakseimbangan antara unsur tanah dan air. Banyak wilayah mengalami kekeringan batin dan banjir emosi karena manusia mulai melupakan hubungan sakral dengan lautan, tempat energi besar bertempat.
Beratus tahun lalu, di zaman Majapahit sedang meredup dan tanah Jawa diliputi konflik antar kekuasaan, muncul seorang pertapa muda dari lereng Gunung Lawu bernama Jalatmaja, yang berarti “anak cahaya jiwa.” Sejak kecil, Jalatmaja dikenal pendiam dan gemar menyepi di sungai atau laut. Ia selalu berkata bahwa air bisa berbicara jika kita benar-benar hening.
Saat usianya menginjak dua puluh lima tahun, Jalatmaja meninggalkan desa dan berkelana ke pesisir. Ia bertekad menjalani laku tapa brata menyatu dengan alam samudra untuk mencari “ilmu kebangkitan batin” yang sejati. Mpu Jalatmaja menjalani laku tapa di tiga pesisir utama: Parangtritis (Laut Selatan), Pekalongan (Laut Utara), dan Laut Karimun Jawa. Dalam laku spiritualnya, ia menjalani tapa ngidang (berjalan tanpa tujuan), tapa kungkum (berendam di laut), dan tapa sepi tanpa suara selama 9 tahun, memutar dari satu pesisir ke pesisir lain. Ia selalu menghadap arah berbeda pada setiap tahap: timur, barat, selatan, utara, tenggara, barat daya, timur laut, barat laut, dan terakhir pusat (laut di dalam dirinya sendiri).
Di akhir tahun kesembilan, saat bertapa di pulau kecil tanpa nama di Laut Jawa, ia mengalami penglihatan suci. Laut tenang, langit terbuka, dan muncullah tiga sosok gaib:
- Perempuan berbaju hijau emas berselendang ombak: Kanjeng Ratu Kidul
- Gadis berparas pucat memegang bunga kenanga: Dewi Lanjar
- Laki-laki berwajah samudra dengan trisula air: Dewa Baruna
Mereka menyatakan bahwa Jalatmaja telah menyatu dengan samudra, dan karena kemurnian hatinya, ia layak menerima Aji Tirta Nawasanga Segara Agung: warisan tertinggi kekuatan air gaib dari sembilan arah penjuru laut. Ketiganya menyatukan energi dan memberikan Aji Tirta Nawasanga Segara Agung sebagai warisan gaib yang menjaga keharmonisan antara alam, manusia, dan kekuatan suci samudra. Ajaran ini menyucikan lahir-batin serta menghubungkan manusia dengan kekuatan gaib samudra.
Ilmu ini tidak hanya gaib, tetapi juga bernilai filsafat tinggi:
- Tirta: Air suci sebagai simbol kehidupan, kejernihan, dan pembersih segala energi kotor.
- Nawasanga: Sembilan penjuru alam yang meliputi arah luar dan dalam diri (tubuh, pikiran, rasa, dan jiwa).
- Segara Agung: Tak terbatasnya energi spiritual bersumber dari alam ilahi.
Ilmu ini menyatukan kekuatan luar (penjuru jagad) dan kekuatan dalam (penjuru diri). Penggunanya bukan hanya mendapat perlindungan, tapi juga keseimbangan batin dan kedalaman rasa spiritual. Ilmu ini dapat diturunkan kepada murid dan cocok untuk praktisi lintas aliran.
Kekuatan Gaib dan Manfaat Aji Tirta Nawasanga Segara Agung:
- Terhubung dengan Tri Tunggul Segara Sakti (Kanjeng Ratu Kidul, Dewi Lanjar, Dewa Baruna)
- Membuka aura wibawa alami
- Daya pengasihan sangat kuat (pria/wanita tunduk & hormat)
- Menarik rezeki dari arah tak terduga
- Perlindungan dari ilmu hitam dan teluh
- Membuka indera keenam secara perlahan dan aman
- Menyembuhkan penyakit non-medis
- Memperkuat karisma pemimpin
- Menjadikan suara lebih memikat dan berpengaruh
- Menjaga rumah dari gangguan makhluk halus
- Membuat lawan bicara mudah luluh dan patuh
- Melindungi saat perjalanan laut
- Membuka jalan jodoh yang tertutup
- Meningkatkan ketenangan batin
- Meningkatkan intuisi dan ketajaman rasa
- Menarik simpati atasan atau pejabat
- Menumbuhkan daya pesona alami
- Menyatu dengan elemen air (untuk meditasi dan penyucian)
- Meningkatkan keberuntungan dalam usaha
- Daya perlindungan saat konflik sosial
- Menjaga hubungan agar harmonis
- Membersihkan energi negatif dari tubuh dan tempat
- Membuat doa lebih cepat terkabul
- Menarik pelanggan dalam usaha
- Membuka aura kesucian dalam ritual
- Memperkuat energi pada benda pusaka
- Menghindari fitnah dan bahaya gaib
- Memperkuat energi cakra tenggorokan (komunikasi)
- Menenangkan orang yang sedang keras kepala
- Mempercepat proses makrifat batin
- Mendekatkan diri dengan kekuatan alam dan leluhur
Syarat Ritual:
- Segelas air asin (air hangat dicampur 3 sendok makan garam kasar, diaduk; tidak diminum segelas penuh). Penggunaan: dicipratkan ke ubun-ubun, diminum sedikit, dan diusap ke wajah (seperti tirtha).
- 1 sendok makan beras (bija)
- Kembang telon sebagai persembahan
- 3 batang dupa wangi bunga
Penawaran Spesial:
Dalam momen ulang tahun founder dan menyambut Upacara Segoro Agung (18 Juli 2025), saya membuka mahar keilmuan dengan promo: Rp1.277.777,-
Setelah itu mahar normal Rp17.000.000,-
Promo berlaku hingga 17 Juli 2025. Ritual inisiasi bisa dilaksanakan bersamaan dengan Upacara Segoro Agung tanggal 18 Juli 2025.
Salam dan Blessing!
“Namaste Rani Samudrantara, Sri Lanja Devi, Baruna Mahadeva. Dadaatu me santim, sampadam, ca karunam. Apas tattvam mam palayatu, manasah suddhim ca dayatu. Om santih, santih, santih.”
Ki Lingga Gardapati
Info dan Pemaharan : Admin Amurwa Bhumi