Tuesday, May 13, 2025

TRISURYA JAWI



Trisurya Jawi (Ilmu Pamungkas Leluhur)


Trisurya Jawi adalah Ilmu Pamungkas Nusantara, karya eksplorasi dan tirakat Amurwa Bhumi yang didawuhkan secara langsung oleh Eyang Sabdo Palon, Eyang Sapu Jagad, dan Naya Genggong.


Trisurya Jawi, yang memiliki arti "3 matahari Pulau Jawa", adalah ilmu pamungkas paling utama dalam sistem kebatinan kerajaan Jawa kuno, khususnya era Majapahit. Sumber kekuatan utama para penasehat raja-raja kuno. Mereka adalah: Eyang Sabdo Palon, Eyang Sapu Jagad, dan Naya Genggong.


Ilmu ini memberikan pemiliknya akses KHUSUS kepada trisurya leluhur-leluhur Nusantara. Penjelasan masing-masingnya sebagai berikut:


1. Eyang Sabdo Palon


Penasehat spiritual terakhir dari Raja Brawijaya V, raja terakhir Majapahit.


Sabdo Palon dipercaya sebagai inkarnasi kekuatan alam dan roh Nusantara. Ia merupakan penjaga ajaran asli Jawa (kapitayan, kebatinan) sebelum pengaruh luar masuk (Islam dan lainnya). Ia dikenal sebagai "pengawal transisi zaman", dan mengutuk runtuhnya Majapahit serta menghilang secara gaib setelah menyatakan akan kembali dalam 500 tahun.


Janji Sabdo Palon dalam serat-serat kejawen, ia bersumpah:


“Wahai anak cucuku, aku akan datang kembali setelah 500 tahun, membawa kembali ajaran leluhur sejati yang telah dilupakan.”


Ramalan ini dipercaya merujuk pada kebangkitan spiritual Nusantara yang murni dari akar budaya sendiri.


2. Eyang Sapu Jagad


Nama “Sapu Jagad” bermakna “Pembersih Dunia” atau “Penyapu Alam Raya”.


Ia berperan sebagai pengatur dan pembersih energi negatif dunia.


Biasanya dipanggil dalam ritual pembersihan jagad bumi, penyelarasan energi kosmis, dan pelindung dari bencana alam. Penjaga kesucian alam dan energi jagat.


Membantu dalam penyembuhan energi, penguatan tempat keramat, dan menyapu gangguan astral. Biasanya dipanggil dalam ritual pemurnian dan bersih desa yang masih dilakukan masyarakat kejawen hingga hari ini.


3. Naya Genggong


Sering disebut sebagai penasehat bayangan atau pengiring batin raja.


Nama “Genggong” bisa merujuk pada alat bunyi mistik yang digunakan untuk komunikasi astral.


Menguasai ilmu gaib suara, vibrasi, dan komunikasi dimensi lain. Berperan sebagai pembuka komunikasi antara manusia dengan roh leluhur atau dimensi tak kasatmata.


Naya Genggong adalah pengawal garis esoterik dan penjaga pengetahuan terdalam Jawa.


Ketiga leluhur di atas adalah PUNCAK dari segala leluhur di tanah Jawa, khususnya dalam ranah ilmu kebatinan kejawen kuno.


Memiliki ilmu ini sama dengan memiliki portal dan akses VVIP kepada 3 leluhur di atas. Ketika dibutuhkan, bantuan mereka bisa berupa bantuan makhluk gaib (summoning), dapat juga berupa senjata gaib (astral weapon non-permanen) yang hanya keluar ketika dibutuhkan, dan terkadang dapat juga berupa ilmu kanuragan dalam keadaan darurat, seperti kekebalan dan sebagainya.


Memiliki ilmu ini sama seperti memiliki 4 kekuatan (pegangan pribadi), yaitu: Portal (permanen), Spirit (summoning semi permanen), Senjata gaib (semi permanen), sekaligus Ilmu kanuragan (non permanen/kondisional).


Fungsi Trisurya Jawi secara umum adalah:


1. Perlindungan:


  • Melindungi dari marabahaya fisik dan gaib (sihir, santet, teluh, guna-guna).
  • Menangkal bala (sengkolo), musibah, dan energi buruk lingkungan.
  • Mengembalikan serangan atau kiriman energi negatif kepada pengirimnya secara otomatis (auto-reversal).
  • Menjaga dari wabah penyakit dan gangguan energi destruktif (baik kasat maupun tak kasatmata).


2. Penguatan Energi Tubuh & Sistem Batin:


  • Memperkuat sistem energi tubuh (prana/chi) dari segala aliran, menyesuaikan dengan pemiliknya.
  • Memperkuat amygdala (bagian tengah otak yang berfungsi mengolah intuisi, emosi, dan kesadaran batin).
  • Memperkuat wadah batin (kapasitas jiwa dalam menampung dan menyalurkan energi spiritual).
  • Memperkuat nadi energi dan cakra tubuh, menjadikan aliran energi lebih bersih dan lancar.


3. Penyembuhan & Pemulihan Energi:


  • Membantu penyembuhan dari luka gaib atau efek buruk serangan astral.
  • Menyeimbangkan energi tubuh yang terganggu akibat stres, trauma, atau serapan energi luar.
  • Menyelaraskan tubuh fisik dan tubuh halus (energi tubuh dan jasad kasatmata).


4. Peningkatan Spiritualitas & Kesadaran:


  • Mempercepat peningkatan kesadaran diri (akses menuju Higher Self).
  • Mempermudah pemahaman spiritual dan keterbukaan batin.
  • Meningkatkan kepekaan indera tubuh, baik fisik maupun metafisik.
  • Meningkatkan kemampuan intuisi, firasat, dan akses komunikasi halus.
  • Memperkuat energi meditatif dan daya semedi.


5. Daya Tarik, Keberuntungan, dan Jalan Kehidupan:


  • Membuka dan memperbaiki jalur rezeki, jodoh, dan kelancaran hidup.
  • Menarik aura keberuntungan dan kemudahan dalam berbagai urusan.
  • Menjaga dan menstabilkan jalur-jalur energi kehidupan (keuangan, relasi, karier, dan tujuan hidup).
  • Meningkatkan daya tarik batiniah dan pesona spiritual.


Syarat inisiasi:

  • Para calon murid Trisurya menyiapkan segelas air putih, 1 bunga mawar, dan 1 lilin putih.


• Mahar promo sampai 26 Mei 2025: Rp 2.000.000
• Mahar normal Rp 7.000.00


Info dan Pemaharan: Admin Amurwa Bhumi

This Is The Newest Post